KULIAH IMUNOLOGI FK UNHAS (DSN)
PENDAHULUAN
MATA KULIAH YANG AKAN DI BAHAS PADA SISTEM IMUNOLOGI
IALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. PENDAHULUAN : - SEJARAH DAN KONFIGURASI ASING
2. STUKTUR DAN FUNGSI ORGAN LIMFOID
3. STRUKTUR DAN FUNGSI LIMFOSIT ‘T’ DAN ‘B’
4. ANTIGEN DAN ANTIBODI
5. MEDIATOR RESPON IMUN
6. IMUNO SISTIM DAN IMUNO MECHANISMS
7. IMUNOLOGI PENYAKIT INFEKSI
8. RESPONS TERHADAP INFEKSI PARASIT
9. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
10. HIPERSENSITIVITAS
11. DEFISIENSI IMUN PRIMER DAN DIDAPAT
12. IMUNO REPRODUKTIVE DEFECTS
13. ASMA BRONCHIALE
14. IMUNOLOGI TRANSPLANTASI, IMUNOLOGI TUMOR DAN AUTO IMUN
15. VASKULITIS
16. IMUNISASI
17. THERAPEUTIC MODULITICS
18. PENYAKIT KULIT AKIBAT MEKANISME IMUNE
19. NASAL ALERGI
20. FOOD ALERGI
IMUNOLOGIS : IMMUNIS : BEBAS DARI BEBAN PAJAK
LOGOS : ILMU
• PERTAHANAN TUBUH
• ILMU PENGETAHUAN MANDIRI
• SEJARAH
• PERTAHANAN TUBUH
• SIFAT FAALI : MENGENAL ZAT ASING
- NETRALISASI
- LENYAPKAN
SEJARAH PERKEMBANGAN IMUNOLOGI
I. TAHAP EMPERIK
A. MITHRIDATES EUPATORIS VI RAJA PONTIS
YUNANI (132 – 63 SM)
- AHLI PERTAMA DUNIA TTG. IMUNOLOGI MINUM BERJENIS-JENIS RACUN SEDIKIT DEMI SEDIKIT MITHRIDATISME.
B. THUCYDIDES :
YUNANI (430 SM)
- MEREKA YANG SEMBUH PENY. SAMPAR TERHINDAR DARI PENY. SAMPAR BERIKUTNYA.
C. CINA (ABAD XII)
- GUNAKAN CAIRAN / KERAK KULIT PENDERITA CACAR YANG RINGAN OLESKAN PADA ORANG SEHAT ATAU CAMPUR PENDERITA CACAR & ORANG SEHAT.
D. TIMUR TENGAH (ABAD XVIII)
SENGAJA MENGGORES KULIT GADISNYA KMDIAN MEMBUBUHI BUBUK DARI PENDERITA CACAR YG TIDAK PARAH. CARA (C + D) DISEBUT : VARIOLASI CARA INI SANGAT BERBAHAYA DPT MC. KEMATIAN. JUGA CARA INI MELUAS KE INGGRIS OLEH LADY MARY WORTLEY MONTAGU (1721) ISTRI DUTA BESAR INGGRIS DI TURKI TAPI OK. BERBAHAYA PEMERINTAH INGGRIS MELARANG VARIOLASI.
E. Dr. EDWAR JENNER (1749-1823) INGGRIS :
DIGUNAKAN PENYAKIT CACAR SAPI DITULARKAN KE MANUSIA DASARNYA MEMERAH SUSU SAPI YG TERJANGKIT CACAR BEBAS DARI PENY. CACAR
VARIOLASI DIGANTI VACCINASI VACCA = SAPI
II. TAHAP ILMIAH
A. LOUIS PASTEUR (1822-1895)
VACCINASI : GUNAKAN BIBIT PENY. YG TELAH DILEMAHKAN KOLERA AYAM (PASTEURELLA AUISEPTICA) HILANG KEGANASANNYA SETELAH BIAKANNYA DITINGGALKAN BEBERAPA SAAT INI BILA
DISUNTIKKAN PADA AYAM TIDAK TIMBUL KOLERA VACCINASI
B. PFEIFER (1889) :
MURID DARI KOCH VIBRIO CHOLERA UNTUK ATASI WABAH CHOLERA MANUSIA
SAMPAI SAAT INI MEKANISME KERJANYA BELUM JELAS
C. ELIE METCHNIKOF (1845-1916)
MEKANISME EFEKTOR THDP. SERANGAN LUAR DURI MAWAR DITUSUK KE DALAM LARVA BINANG LAUT AKAN NAMPAK KERUMUNAN SEL-SEL BERGERAK SEKELILING DURI ADA MEKANISME EFEKTOR YG BEKERJA THDP. SERANGAN LUAR BB. SELULER.
KOCH & NEISSER : SBLMNYA TELAH MELIHAT ADANYA BAKTERI DLM LEKOSIT DISEBUT : FAGOSITOSIS SEL YG BERKEMAMPUAN FAGOSITOSIS : FAGOSIT
D. FADOR (1886) :
ILMUAN PERTAMA YANG MENGAMATI SECARA LANGSUNG SERUM IMUN THDP. MIKROBA TANPA CAMPUR TANGAN KOMPONEN SELULER.
E. BENRING & KRISTATO (1890)
SERUM DPT MENETRALKAN AKTIFITAS : - TETANUS
- DIFTERI
F. JULES BORDET (1870-1961) BELGIA :
LYSIS DIPERLUKAN DUA KOMPONEN DALAM SERUM Y.I
ANTIBODY (TERMOSTABIL)
KOMPLEMEN (TERMOLABIL)
ANTIGEN : SEMUA SUBSTANSI YG DPT MENIMBULKAN REAKSI DLM TUBUH TERHADAPNYA.
ANTIBODI : SUBSTANSI DLM SERUM YG MEMP. AKTIFITAS MENANGGULANGI ANTIGEN YG MSK TUBUH.
G. WRIGHT & DOUGLAS (1903)
BERLANGSUNGNYA FAGOSITOSIS AKAN DIPERMUDAH BILA DIBUBUHKAN SERUM IMUN.
DIDUGA BAHAN DLM SERUM DSBT : OPSONIN DAN PERISTIWANYA DSBT : OPSONISASI
DISIMPULKAN BAHWA :
MEKANISME EFEKTOR BAIK SECARA SELULER MAUPUN HUMORAL TIDAK BERTENTANGAN BAHKAN BEKERJA SAMA SALING MEMPERKUAT
H. PIRQUET (WINA) SAAT YG SAMA DITEMUKAN PENYIMPANGAN ; SERUM SICKNESS; ALERGI; ANAFILAKTIK
III. TAHAP MODERN
A. J.F.A.P. MILLER : PERAN CENTRAL KEL. THYMUS
MUNCUL : • IMUNOPATOLOGI - IMUNOGENETIKA
• IMUNOLOGI TUMOR - IMUNOKIMIA
• IMUNOTRANSPLANTASI - ALERGI
• OTOIMUNITAS
B. ROBERT ADER (1980) : PSIKONEROIMUNOLOGI
C. • BENARCERRAF } 1980 : HADIAH NOBEL
• DAUSET } ANTIGEN PERMUKAAN SEL
• SNELL } UNTUK CANGKOK ORGAN SISTIM
} HLA
D. - MILSTEIN } 1984 : HADIAH NOBEL
- KOHLER } CARA MEMPRODUKSI ANTIBODI MONOKLONAL
E. SUSUMU TONEGAWA : 1987 HADIAH NOBEL
MEKANISME DIVERTASI ANTIBODI
KONFIGURASI ASING
RESPONS IMUN TOLERANSI
ALAMIAH ADAPTIF
(NON SPESIFIK) (SPECIFIK)
HUMORAL SELULER HUMORAL SELULER
ENZIM NETROFIL ANTIBODY LIMFOSIT “T”
COMPLEMEN MAKROFAG (GLOBULIN)
INTERFERON
RESPON IMUN NON SPESIFIK
• ADALAH P.U. MR. IMUNITAS BAWAAN
(INNATE IMMUNITY)
• TIDAK SPECIFIK
• TIDAK Tß. MEMORY
• TERJADI PROCES FAGOSITOSIS OLEH :
{ - NEUTROFIL
{ - MONOSIT
{ - MAKROFAG
• LEUKOTAKTIK }
• KEMOTAKTIK } ENDOSITOSIS
OPSONISASI .Ig
.C36
KUMAN HANCUR
• TERJADI RX INFLAMASI :
- PELEPASAN HISTAMIN
MC. :
{ • PERMEABILITAS CAPILER
{ • MIGRASI LEUKOSIT KELUAR
VASCULAIR
{ • PMN. MENUJU LOKASI AG
EKSUDASI PROTEIN PLASMA & CAIRAN
= RESPONS INFLAMASI AKUT
RESPON IMUN SPESIFIK
RESPON IMUN SELULER
LIMFOSIT “T” MENGENAL AG MELALUI MHCII
. MHCII TDPT PD PERMUKAAN MAKROFAG
LIMFOSIT Mß. LIMFOKIN (INTERFERON)
MENGHANCURKAN KUMAN (AG)
SEL “T” SITOTOKSIK
BUNUH KUMAN LANGSUNG (CELLTO CELL)
(CIUMAN MAUT)
RESPONS IMUN HUMORAL
DIFERENSIASI SEL “B” JADI PLASMA CELL A.BODY
SEL B MEMORY
AG + AB AG AB
COMPLEMEN HANCURKAN AG
B CELL ANTIBODI
T. HELPER
T.SUPP ATUR KESEIMBANGAN
JUMLAH AB DLM TUBUH
RESPON IMUN SELULER & HUMORAL BERINTERAKSI
= DISEBUT ANTIBODY DEFENDENTCELL MEDIATED
CYTOTOXICITY (ADCC) AB MELAPISI AG
NK MENGHANCURKAN SASARAN
ORGAN LIMFOID
ORGAN LIMFOID PRIMER
SUMSUM TULANG
THYMUS
BURSA OF FABRICIUS
ORGAN LIMFOID SEKUNDER
LIMFONODUS
LIEN
UNENCAPSULATED LIMFOID TISSUE :
- RESP.
- G. URINARIUS
- GASTRO INTESTINALIS
ORGAN LIMFOID SENTRAL = PRIMER
- Pembentukan Lymphopoiesis
- Lymphoid STEM CELL Proliferasi
Differensiasi
Efektor
* SUMSUM TULANG:
- Organ Hemopoiesis dan Lymphopoiesis
- Mengandung Pluripotent hemopoietik stem cell
untuk : - Self Renewel
- Hasilkan : - erithroid
- myeloid
- megakaryoid
- lymphoid series
- Mengandung : Long lived Recirculating small
lymphocyt : - B. Cell : 80 % ; Null cell 12 %
- T. Cell
- B. memory cell
- T. Memory cell
- Terdapat : - Natural Killer Cell
- Ig producing cell
- Mengandung : 95 % dari semua Ig G, sedang sisanya
pada : - spleen
- lymphonode
- thymus
- blood
- Total produksi Ig ‘ S dalam
mice ( 4, 8, 14, 40, 100 minggu) kontribusinya
dalam BM ( 17, 29, 46, 72, 75 % ) (Benner 1981a)
*THYMUS : - Cortex ditempati immature limfosit
Berproliferasi
- Medulla ditempati mature lymphocyte
ORGAN LIMFOID PERIFER (SECUNDER)
- Dalam organ ini terjadi interaksi
- antar sel
- sel dengan Antigen
- Mempunyai 4 gambaran yang jelas
1. Mempunyai limfosit T dan B
2. Sitologi jelas : - ada gersminal centre
- plasma cell
3. Besar berkurang dalam keadaaan Germfree Environment
kontaknya dengan Ag sangat kurang
4. Lymphopoiesis lambat (slow rate)
- Sel dalam organ tidak terlihat dalam satu organ tetapi berpindah
circ darah
melalui
pembuluh limfe
LIMFONODUS
= KEL. GETAH BENING
= KEL. LIMFE
= NODUS LIMFATICUS
ADALAH SUATU ORGAN LIMFOID
YANG TERDIRI ATAS :
JAR. LIMFATIS
CAPSULA FIBROSA PADA PERMUKAANNYA
PERMUKAANNYA :
BAG. CONVEX
BAG CONCAAF (HILUS)
BAG. DALAM
BAG CORTEX
BAG. MEDULLA
ALIRAN LIMFE
VASA AFFERENT
VASA EFFERENT
CAPSULA FIBROSA
ANY. PENY. PADAT : - SRT COLLAGEN
- FIBROBLAST
- SRT. ELASTIS
OTOT POLOS
TRABEKEL
CAPSULA KEDALAM JAR. RETIKULER LIMFONODUS
CORTEX
PADA PERMUKAAN ORGAN, KECUALI HILUS
DITEMPATI : NODULUS LIMFATICUS
SINUS MARGINALIS
SINUS TRABEKULARIS
SINUS MEDULLARIS
MEDULLA MEDULLARY CORDS
ALIRAN LIMFE
VASA AFF CAPSULA FIBROSA SINUS MARGINALIS SINUS TRABEKULARIS SINUS MEDULLARIS HILUS VASA EFFERENT
FUNGSI LIMFONODUS
MENYARING LIMFE
MEMBENTUK ANTIBODY
MEMBENTUK LIMFOSIT
MEMBATASI PENYEBARAN SEL TUMOR
LIMFOSIT “B”
LOKALISASI CORTEX DALAM NODULI LIMFATICI / GERMINAL CENTRE
LIMFOSIT “T”
LOKALISASI PARACORTICAL
ANTIGEN TUBUH
LIMFOSIT B ANTIBODI
T. HELPER
LYMPH NODE
LIEN
= SPLEEN
= LIMPA
* KAPSULA : - SERAT-SERAT COLLAGEN ; ELASTIS
- FIBROSIT
- OTOT POLOS
* PULPA ALBA = PULPA PUTIH = BADAN MALPIGHI = FOLLIKEL LIMFE
- ADALAH NODULI LIMFATISI T.D. KELOMPOKAN LIMFOSIT SEPERTI TITIK-TITIK PUTIH M.R. TEMPAT PEMBENTUKAN LIMFOSIT
* PULPA RUBRA = PULPA MERAH
- ADALAH DAERAH YANG NAMPAK MERAH KARENA TERISI DARAH TERDAPAT DILUAR DAERAH PULPA ALBA
PEMBULUH DARAH :
A. LIENALIS
A. TRABEKULARIS
A. CENTRALIS = A. FOLIKULARIS
A. PENICILIA
HULSEN ARTERI = SHEATED ART
KAPILER-KAPILER
SINUSOID
STIGMA MALPIGHI
V. TRABEKULARIS V.LIENALIS
FUNGSI LIEN
- MENYARING DARAH
- MEMBENTUK ANTIBODI
- MENGHANCURKAN ERITROSIT TUA
- MEMBENTUK : - LIMFOSIT
- MONOSIT
- MENAMPUNG KELEBIHAN DARAH
- MEMBENTUK PIGMENT BILIRUBIN YANG BERASAL DARI ERITROSIT
PEMBESARAN LIEN
- MALARIA
- TYPHUS ABDOMINALIS
- LEUKIMIA
Spleen
THYMUS
ORGAN LIMFATIS DILIPUTI OLEH CAP. FIBROSA DIDALAMNYA TERDAPAT LOBULI-LOBULI YANG
DIBATASI SEPTA JAR. IKAT.
LOBULUS
CORTEX
LIMFOSIT TSSN RAPAT
RETICULER CELL
. PANJANG
INTI OVAL / BULAT
MEMBRAN INTI HALUS
KHROMATIN
MEDULLA
LIMFOSIT
EOSINOFIL
MYELOBLAST
PEMBULUH DARAH
HASSALL’S BODY
FUNGSI TIMUS
MEMBENTUK
LIEMFOSIT
PLASMA CELL
MYELOCYT
ANTIBODY SPECITIC (!)
TIMUS DEWASA TIMUS ANAK
LIMFOSIT
SEL LEMAK
JAR. IKAT
HASSALL’S BODY - KURANG
- BANYAK
- BANYAK
- BANYAK - BANYAK
- KURANG
- KURANG
- KURANG
VASKULARISASI
A. MAMMARIA INTERNA } CORTEX
A. THYROIDEA }
MEDULLA
V. INNOMINATA KIRI
V. THYROIDEA
Thymus
M A L T
- MUCOSA ASSOCIATED LYMPHOID TISSUE
- ADALAH ORGAN IMMUNE YANG TERLUAS
MERUPAKAN BARRIER ANTARA BAGIAN DALAM
DAN BAGIAN LUAR DARI TUBUH.
GALT : GUT ASSOCIATED LYMPHOID
TISSUE : - PEYER’S PATCHES
= PLAGUE PEYERI (PP)
* PERTAMA TBL DARI PP
* ADA B.CELL & T. CELL
* Ig A
- LYMPHOID FOLLICLE APPEND
- LYMPHOID AggR COLON
- M.L.N. (MESENT. L.N.)
BALT : BRONCHUS ASSOCIATED LYMPHOID TISSUE
- TDPT.PADA : - MAMMALIA
- CHICKENS
- SUB EPITEL } BRONCHUS
- MUSCULARIS MUKOSA }
- TDPT B & T CELL
- PD. B CELL TDPT : 40 % S Ig M
40 % S Ig G
15 % S Ig A
5 % Ig E
NALT : NASAL ASSOCIATED LYMPHOID TISSUE
- TONSILA PALATINA & T. PHARYNGEA
OALT : OMENTUM ASSOCIATED LYMPHOID TISSUE
TDPT PADA OMENTUM
DALT : DUCTUS ASSOCIATED LYMPHOID TISSUE
TDPT SEKITAR KELJ. SALIVARIUS MINOR
JUGA TDPT PADA
* BAG. DALAM & TENGAH TELINGA
* SEBAG. TRACT. UROGENITAL
* KEL. MAMMAE
* KEL. LACRIMALIS
MALT : ORGAN YANG MELINDUNGI TUBUH TANPA MENIMBULKAN RESPON INFLAMMATORY LOCAL
M A L T
ORGAN LOCATION EPITHELIUM
GALT
TONSILA PLTINA
TONSILA PHARYN
LINGUAL
PEYER’S PATEN
APPENDIX
BALT – LUNG
GENITO URINARY
GASTRO INTESTINAL TRACT.
ORAL PHARINX
NASO PHARINX
DISTAL TONGUE
ILEUM
COLON
BRONCHUS
URETER
VESICA URINARIA
EP. BTKT
PSEUDO
STRAT.COLUM –
NAIR
STATIF
SGUAMOUS
SELAPIS
CYLINDRIS
SELAPIS
CYLINDRIS
RESPIRATORY
EPITHELIUM
TRANSTITIONAL
TRANSTITIONAL
Tonsila Palatina
Peyer’s Pathches (Plaque Peyeri)
Appendix
LIMFOSIT B & T
LOKALISASI
LIMFOSIT “ B “ = B. CELL
= SEL B
= MATURE PLASMA CELL
= ANTIBODY PRODUCING CELL
FOLLIKEL LIMFONODUS
CORTEX LIMFONODUS
PULPA ALBA LIEN
LIMFOSIT “ T “ = T. CELL
= SEL “T”
PALS PULPA ALBA LIEN
PARA CORTEX LIMFONODUS
INTER FOLLIKEL LIMFONODUS USUS
LIMFOSIT “T”
- LIMFOSIT T = SEL T = T.CELL
- 65% - 80% DARI JUMLAH LIMFOSIT DALAM SIRKULASI
- ASAL BM THYMUS SUBCAPSULER
- FUNGSI SEL “T” PADA UMUMNYA IALAH :
A. MEMBANTU SEL B MEMPRODUKSI ANTIBODI
B. MENGENAL DAN MENGHANCURKAN SEL YANG TERINFEKSI VIRUS
C. MENGAKTIFKAN MAKROFAG DALAM FAGOSITOSIS
D. MENGONTROL AMBANG DAN KUALITAS SISTIM IMUN
- MACAM-MACAM :
1. LIMFOSIT T HELPER :
- MENOLONG SEL B BERDIFFERENSIASI
- MEMBANTU LIMFOSIT B MEMBENTUK ANTIBODI
- KEBANYAKAN ADALAH CD4+ MENGENAL ANTIGEN YANG DIPRESENTASI OLEH APC
- MEMPENGARUHI “T” SITOLITIC UNTUK MENGENAL SEL YANG TERINFEKSI VIRUS
- MEMPENGARUHI TC UNTUK MENGENAL JARINGAN YANG DICANGKOK
- MELEPAS LIMFOKIN AKTIFKAN MAKROFAG
HANCURKAN BAKTERI
2. LIMFOSIT T. SUPRESOR = SEL Ts = T. SUPPRESSOR
- MENEKAN PEMBENTUKAN ANTIBODI
- IMUNOREGULASI SELULER
- MEMPRODUKSI SITOKIN
- EFEK SITOSTATIK TERHADAP SEL CD8+
- SEKRESI MOLEKUL IMUNOSUPRESIF
3. LIMFOSIT T. SITOLITIK = Tc = T. CYTOXIC
- DIPENGARUHI OLEH THYMUS
- KEBANYAKAN Tc ADALAH CD8
- KENAL ANTIGEN MHC KELAS I
- FUNGSI :
a. MENGELIMINER SEL YANG TERINFEKSI VIRUS/BAKTERI
b. HANCURKAN SEL GANAS
c. MENOLAK TRANSPLANTASI
4. LIMFOSIT T. KILLER : LANGSUNG MEMBUNUH KUMAN
5. LIMFOSIT T. AMPLIFIER : MEMPERBESAR PEMBENTUKAN ANTIBODI
6. LIMFOSIT Tdl = Td = LIMFOSIT T DELAYED HYPERSENSITIVITY
- MENGERAHKAN MAGROFAG DAN SEL RADANG KETEMPAT REAKSI HYPERSENSITIVITAS TYPE LAMBAT
- MELEPAS SITOKIN MENGAKTIFKAN :
* LIMFOSIT
* MONOSIT
- MENYERUPAI SEL “T” HELPER
STRUKTUR SEL ‘T’
- MULA-MULA BERBENTUK CD4- CD8-
- BERKEMBANG MENJADI CD4+ CD8 DIDAERAH KORTICAL THYMUS
- TIMOSIT MENDAPATKAN TCR
- TIMOSIT YANG TIDAK MENDAPAT TCR AKAN DIHANCURKAN (90%)
- PADA MIKROSKOP BIASA SEL ‘T’ DAN SEL ‘B’ SULIT DIBEDAKAN
- DAPAT DIBEDAKAN DENGAN ADANYA PETANDA PERMUKAAN (SURFACE MARKER) BERUPA ENZYM, GLIKOPROTEIN DAN RESEPTOR SPESIFIK DENGAN ERITROSIT DOMBA TIMBUL BENTUK ROSETTE
- T11 RESEPTOR YANG MENGIKAT ERITROSIT BIRI-BIRI MEMBENTUK ROSETTE
- GLIKOPROTEIN MITOGEN UNTUK SEL ‘T’ } UNTUK
- LIPOPOLISAKARIDA MITOGEN UNTUK SEL ‘B’ } IDENTIFIKASI
- POKE WEED MITOGEN YANG BAIK UNTUK } DAN
SEL ‘T’ DAN ‘B’ }MENGETAHUI
} FUNGSI
LIMFOSIT B
- DIPENGARUHI OLEH BURSA OF FABRICIUS
- JUMLAH : 5 – 15 % DARI LIMFOSIT DALAM SIRKULASI
- PERKEMBANGAN : - SEL ASAL
SEL PRE ‘B’
SEL IMMATURE
SEL ‘B’ MATURE
SEL PLASMA DAN SEL MEMORY
MEMBENTUK ANTIBODI
- TANDA :
* ADA C Ig
* ADA S Ig
- SEL B IMMATUR : ADA IgM PADA PERMUKAAN SEL
- SEL B MATURE YANG RESTING ADA S IgM & S IgD
- SEL B MATURE YANG TERAKTIFASI TERDAPAT :
* RESEPTOR INTERLEUKIN
* RESEPTOR BCGF
* RESEPTOR COMPLEMEN
* RESEPTOR Fc IgG
* S IgG, S IgA, S IgE
* TIDAK ADA S IgD
- ASAL : BM
* LIMPA
* LIMFONODUS
* TONSIL
- RGS Ag
* PERTAMA : IgM
* KEDUA : IgG, IgA, IgE
- RESEPTOR FC (FcR) SEMUA ADA TERHADAP Ig G
* SEL DARAH MERAH BIRI-BIRI }
* DILAPISI Ig G } TERBENTUK ROSETTE
* KELARUTAN SEL ‘B’ }
- ADA RESEPTOR C3 :
* RESEPTOR UNTUK KOMPLEMEN }
* SEL DARAH BIRI-BIRI DILAPISI C3 } TERBENTUK ROSETTE
* DIBERI SEL ‘B’ }
- ADA RESEPTOR UNTUK EPSTEIN BARR VIRUS
* VIRUS EPSTEIN BARR } TERBENTUK REPLIKASI
* SEL ‘B’ } SEL ‘B’ YANG STABIL
- BERFUNGSI SEBAGAI APC (ANTIGENIK PRESENTING SEL)
- DIFERENSIASI TERMINAL SEL B DISEBUT SEL PLASMA
- SEL PLASMA :
- TIDAK ADA :
* S Ig
* RESEPTOR
- MEMBENTUK ANTIBODI
- SITOPLASMA
* BIRU
* CHROMATIN KSR
* INTI BULAT, EXCENTRIES
- LIMFOSIT B BERFUNGSI MEMBENTUK ANTIBODI
IMMUNE MECHANISME
KEGAGALAN SISTIM UMUN UNTUK PERTAHANAN TUBUH
1. RESPON IN ADEQUATE THDP. PATOGEN
(IMMUNE DEFICIENCY)
. PEKA THDP PENYAKIT
2. TIDAK MENGENAL SECARA SELEKTIF
. HILANG SELF TOLERANCE
. TIMBUL PENY. AUTO IMUN
3. RESPONS BERLEBIHAN & TDK TKENDALI
HIPERSENSITIVITAS
ADALAH AKTIVASI KLON LIMFOSIT DPT.
MENGENAL Ag YG PERNAH TPAPAR SBLMNYA
SETIAP LYMFOSIT HANYA MENGENAL SATU Ag.
SPECIFIK OKI PERLU Pβ. MACAM-MACAM
RECEPTOR Ag. DIPERMUKAAN LYMFOSIT
FASE AWAL KENAL Ag. &
EXPANSI KLON YG DIPERLUKAN
FASE BERIKUT DIFFENSIASI
AKTIVASI SISTEM EFEKTOR
{ - PRODUKSI ANTIBODI
{ - AKTIVASI MACROPAG
{ - Pβ SITOLYTIC CELL
SINGKIRKAN Ag
RESPONS HUMORAL
I. INTERAKSI ANTAR SEL
. T.CELL UNTUK RESPONS CELLULAIR
PRODUKSI ZAT UNTUK PACU BBRP RX
. B.CELL ACTIVASI PROLIFERASI
DIFFERSIASI
PRODUKSI Abody
A. PRESENTASI Ag
{ APC } ENDOSITOSIS
{ MACROFAG }
{ - DENATURASI
{ - PROTEOLYSIS
FRAGMEN Ag DIPRESENTASI PD PMUKAAN SEL
Ag DIUBAH CONFIGURASINYA
Ag DILETAKKAN PADA MOLEKUL LIPID
(*) RESEPTOR LIMFOSIT KENAL Ag BERDASAR
SUSUNAN AS. AMINO DLM RANTAI PEPTIDA
BUKAN BENTUK PROTEINNYA
(*) B.CELL DPT MENANGKAP Ag TANPA DIPROCES
LBH DAHULU OLEH APC MELALUI S. Ig
(*) APC = ACCESSORY CELLS
B. INTERAKSI B.CELL DG. T.CELL
INTERAKSI Ag YG DIPRESENTASI OLEH
APC DG. LIMFOSIT T.HELPER M.R.
TAHAP AWAL TERJADINYA IMUN CELLULAIR &
IMUN HUMORAL
SEL B. MEMPRESENTASIKAN Ag KE SEL T.
DAN
SEL B. MENERIMA SINYAL DARI SEL T UNTUK
- MEMBELAH DIRI (PROLIFERASI)
- DIFERENSIASI
RECEPTOR TcR BERINTERAKSI DG
KOMPLEX Ag – MHC KLAS II
T.CELL BERPROLIFERASI
PRODUKSI LIMFOKIN
MERANGSANG SEL “B”
PROLIFERASI
DIFERENSIASI
MEMBENTUK ANTIBODI
II. AKTIVASI SEL & PRODUKSI ANTIBODI
P.U. T.INDEPENDEN Ag. MRGS Pβ Ig M
T. DEPENDEN Ag PERLU TH Pβ. Abodi
T.CELL MEMPROD. LIMFOKIN
. B.CELL STIMULATORY FACTOR (IL 4)
. B.CELL GROWTH FACTOR (IL 6
. B.CELL DIFERENSIASION FACTORmu (BCDFmu)
. GAMMA INTERFERON
PERUBAHAN IgM Ig G IgM
B. CELL MEMORY } TINGGALKAN JARINGAN
T.CELL MEMORY } LIMFOID (LIEN, LIMFON)
CIRCULASI DARAH
SURVEILANCE
III. RESPONS IMUN SEKUNDER
- LBH. CEPAT TIMBUL
- LBH. KUAT
O.K. SUDAH ADA B.CELL MEMORY
T.CELL MEMORY
RESPONS IMUN SEKUNDER REPSPONS. IMUN PRIMER
1. LAG. PHASE : PENDEK
2. TITER A.BODI : TINGGI
10 X LIPAT
3. KELAS A.BODI : IgG > IgM
4. AFINITAS A.BODI
5. WAKTU PENURUNAN
RESPONS : PANJANG
6. PLATEAU : PANJANG
1. PANJANG
2. LEBIH RENDAH
3. Ig M
4. RENDAH
5. PENDEK
6. PENDEK
RESPONS IMUN SELULER
1. AKTIVASI SEL T.
- SEL Tc DG. SASARAN
- SEL TH DG. Ag YG DISAJIKAN APC
Tc. PROD PERFORIN
MERUSAK MEMBR.CELL
GRAN ENZIM
MEMBUNUH SEL SASARAN
DG.ANTIBODI Mβ ADCC
(=ANTIBODI DEPENDENT CELL
MEDIATED CYTOTOXICITY)
MEMBUNUH SASARAN MELALUI :
(1). TERIKAT PD. SEL SASARAN
(2). ISI VESIKEL (GRANULA, PERFORIN;
TNF, LIMFOTOXIN, NKCYTOTOXIC
FACTOR)
DILEPASKAN SASARAN RUSAK
(3). SEL SASARAN MATI
2. NATURAL KILLER (NK)
DPT MEMBUNUH SEL TUMOR
SEL YG TERINFEKSI VIRUS
NK INTERFERON CEGAH VIRUS
IL3 DIPROD. OLEH SELT
NK SITOLISIN SEL TUMOR LISIS
3. ADCC
SASARAN DILAPISI ANTIBODY
NK. CELL
HANCUR
4. AKTIVASI MAKROFAG
PU. MACROFAG TLIBAT DLM SEMUA STADIUM
RESPONS IMUN : - MENANGKAP Ag
- MEMPROCES
- MENYAJIKAN Ag YG TELAH DIPROCES
DIIKAT KE MHCII
SEL TH
TERAKTIVASI
KEMOTAKTIK
DIPENGARUHI OLEH MAF
DPT LAKUKAN 1. AKTIVASI LIMFOSIT
2. MICROCIDAL
3. TUMORICIDAL
4. KERUSAKAN JAR.
5. INFLAMASI
5. KEMATIAN SEL SASARAN
ADA 2 JENIS CARA KEMATIAN SEL BERINTI
1. NEKROSIS :
- TERJADI PE PERMEABILITAS DDG
CELL AIR MASUK SEL
CHROMATIN & NUCLEUS
REVERSIBEL
MENGEMBANG
IRREVERSIBEL
SEL RUSAK
- AKIBAT DARI : * COMPLEMEN
* TRAUMA FISIK
* BAHAN KIMIA
2. APOPTOSIS :
PERUBAHAN JAR. PD.
PERKEMBANGAN EMBRYO
DEGRADASI CHROMATIN
FRAGMEN KECIL-KECIL
FRAGMENTASI DNA
LYSIS
DiC : ENDONUCLEASI
SEOLAH-OLAH PROCES BUNUH DIRI
(SUICIDE) SEL SASARAN
LYMPH NODE
Spleen
Thymus
Tonsila Palatina
Peyer’s Pathches (Plaque Peyeri)
Appendix
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar