Selamat pagi Saudara Asrul Mappiwali,
Saudara Asrul Mappiwali pernah mendengar nama Robin Hood? Tokoh ini
sangat digemari oleh banyak orang karena kisah heroiknya yang
merampok uang dari orang-orang kaya dan kemudian membagi-bagikan
hasilnya secara merata bagi semua orang miskin.
Apabila kita melihat dari sisi radikal, tingginya popularitas
dari Robin Hood ini memperlihatkan bahwa banyak orang yang
merasa bahwa dunia ini tidak adil karena orang-orang yang kaya
bisa memiliki uang begitu banyaknya. Memang fakta menunjukkan
bahwa sebagian besar uang yang beredar ini dikuasai oleh hanya
sebagian kecil dari masyarakat.
Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana kondisi dunia apabila
Robin Hood berhasil mengumpulkan semua uang yang ada dan
membagikannya secara merata ke semua orang? Sekilas dunia
tampak lebih indah. Tidak ada lagi orang kaya, dan tidak ada
lagi orang miskin. Semua orang hidup dengan kemakmuran yang
sama.
Marshall Sylver, di dalam bukunya yang berjudul Passion Profit
Power, menjelaskan lebih detil mengenai pertanyaan diatas.
Apa jadinya dunia ini apabila uang yang ada dibagikan secara
merata ke semua orang? Dan ternyata jawabannya cukup menyedihkan.
Dalam waktu 5 tahun, komposisi uang akan kembali seperti semula.
Orang-orang yang dulunya kaya akan kembali menguasai sebagian
besar uang yang ada.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya ada pada pola pikir orang
mengenai uang yang dimilikinya. Kebanyakan orang, yang pada
akhirnya akan kembali miskin, akan berpikir "Enaknya uang ini
digunakan untuk membeli apa ya?". Kemudian uangnya dihabiskan
untuk membeli barang-barang, berlibur ataupun bersenang-senang.
Singkat kata, konsumtif. Setelah seluruh uang dibelanjakan,
mereka kembali menjadi miskin.
Hal yang berbeda terjadi pada orang kaya. Orang kaya akan berpikir
bagaimana caranya untuk memanfaatkan uangnya agar dapat mendatang-
kan uang lebih banyak lagi. Mereka akan menggunakan uangnya untuk
membuka usaha, ataupun berinvestasi. Akhirnya mereka akan mengumpul-
kan uang jauh lebih banyak dari orang biasa.
Kebanyakan orang tidak bisa menerima kenyataan ini. Orang-orang
yang miskin lebih cenderung untuk menyalahkan lingkungan, orang
lain ataupun nasib. Ini adalah tindakan yang tidak tepat. Tindakan
menyalahkan tidak akan merubah orang miskin menjadi kaya.
Akan jauh lebih baik bila kita semua bersedia mengevaluasi keadaan
secara objektif. Kita bisa mengamati orang-orang kaya di sekitar
kita, kita bisa pelajari pola pikirnya yang positif, dan kita bisa
menerapkannya dalam kehidupan kita. Kekayaan akan datang dengan
sendirinya.
Dengan alasan inilah saya mendirikan KeuanganPribadi.com. Saya
ingin mengajak Saudara Asrul Mappiwali untuk merubah pola pikir
mengenai keuangan. Mari kita bersama-sama mengembangkan diri
kita dengan cara mempelajari pola pikir orang kaya, dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita.
Sebagai fasilitas dari KeuanganPribadi.com, secara berkala
saya akan mengirimkan artikel gratis kepada Saudara Asrul Mappiwali.
Artikel-artikel yang saya kirimkan akan selalu bertemakan
keuangan pribadi, dengan frekuensi sekitar 4-7 hari, dan
tanpa attachment. Jadi artikel saya tidak akan memberatkan
email Saudara Asrul Mappiwali.
Saudara Asrul Mappiwali boleh memberikan tanggapan, pertanyaan ataupun
kritikan yang membangun dengan cara me-reply email saya. (Mohon
maaf sebelumnya, mungkin saya tidak sempat membalas email
Saudara Asrul Mappiwali karena banyaknya reply yang saya terima. Tetapi
saya bisa menjamin bahwa email Saudara Asrul Mappiwali pasti saya baca).
Sekiranya Saudara Asrul Mappiwali tidak berkenan menerima artikel dari
saya, maka Saudara Asrul Mappiwali boleh mengklik link yang saya sediakan
di bagian paling bawah email ini. Link tersebut akan menghentikan
pengiriman artikel ke email ini. Saya akan selalu menyertakan
link ini dalam setiap artikel saya.
Sekian dulu artikel saya pada hari ini. Sampai jumpa dalam
kesempatan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar