Sabtu, 06 Juni 2009

EKG

Pendekatan Standart terhadap EKG

Standarisasi adalah 1,0 mV per 10 mm, dan kecepatan kertas adalah 25mm/detik (tiap kotak kecil horizontal = 0,04 detik).
Denyut Jantung (Heart Rate)
300 dibagi dengan jumlah kotak besar (5 mm) antara kompleks QRS yang berurutan. Untuk denyut jantung yang lebih cepat, 1500 dibagi dengan jumlah kotak kecil (1mm) antara 2 QRS.
Irama (Ritme)
Irama sinus jika setiap gelombang P diikuti dengan sebuah QRS, PR interval ≥0,12 detik, setiap QRS didahului oleh gelombang P dan gelombang P adalah defleksi positif di sandapan I, II, dan III.
Axis
• Axis yang normal berkisar antara -30° sampai +90°.
• Left Axis Deviation (LAD) yaitu bila axis ≤-30°, dan terjadi pada penyakit ventrikel kiri yang difus, miokard infark inferior, juga pada left anterior hemiblock (LAH) (R kecil, S yang dalam di sandapan II,III dan aVF)
• Right Axis Deviation (RAD) yaitu bila axis >90°, dan terjadi pada hipertrofi ventrikel kanan (R>S di V1), dan left posterior hemiblock (Q kecil dan R yang tinggi di sandapan II,III dan aVF). RAD yang ringan (sampai 110°) bisa terdapat pada orang normal yang kurus.
Interval-interval
• PR, nilai normalnya 0,12-0,20 detik.
o Pemendekan terjadi pada :
 Sindroma preeksitasi (gelombang delta)
 Irama nodal (P terbalik di aVF)
o Pemanjangan terjadi pada blok AV derajat I
• QRS, nilai normalnya 0,06-0,10 detik. Pelebaran terjadi pada :
o Premature Ventrikular Beats
o RBBB (RsR’ di V1 dan S yang dalam di V6)
o LBBB (RR’ di V6)
o Level toksik dari obat-obatan tertentu seperti quinidin
o Hipokalemia berat
• QT, nilai normalnya ≤0,43 detik ; <50% RR interval). Pemanjangan terjadi pada :
o Kongenital
o Hipokalemi
o Hipokalsemia
o Obat-obatan seperti quinidin, prokainamid, trisiklik.
Hipertrofi
• Atrium kanan, bila tinggi gelombang P≥2,5 mm di sandapan II
• Atrium kiri, bila gelombang P bifasik di V1 dengan negative terminal force lebih lebar dai 0,04 detik.
• Ventrikel kanan, bila terdapat R>S di V1, R di V1 >5 mm S yang dalam di V6 serta RAD.
• Ventrikel kiri, bila terdapat S di V1 dan R di V5 atau V6 ≥35 mm atau R di aVL >11 mm.
Infark
• Miokard Infark dengan gelombang Q patologis (≥0,04 detik ; ≥25% dari tinggi total gelombang QRS) pada sandapan-sandapan dalam tabel di bawah.
• Miokard Infark tanpa gelombang Q disertai perubahan ST-T pada sandapan-sandapan dalam tabel di bawah.
Sandapan Lokasi Infark
V1-V2 Anteroseptal
V3-V4 Apikal
I,aVL,V5-V6 Anterolateral
II,III,aVF Inferior
V1-V2 (R tinggi, bukan Q yang dalam) True Posterior

Perubahan-perubahan ST-T
• Elevasi ST bisa terjadi pada IMA, spasme koroner, perikarditis dan aneurisma ventrikel kiri.
• Depresi ST bisa terjadi pada efek digitalis, strain (disebabkan oleh hipertrofi ventrikel), iskemik atau miokard infark nontransmural.
• T yang tinggi, bisa terjadi pada hiperkalemi, miokard infark (“hyperacute T”).
• T terbalik, bisa terjadi pada miokard infark tanpa gelombang Q, pola “strain” venrikular, hipokalemi, hipokalsemi, efek obat seperti digitalis, peningkatan tekanan intracranial (seperti pada perdarahan subaraknoid).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar